Sabtu, 27 Oktober 2012

My Life


     Dear My Diary..                                                                      Garut, 14 Juli 2012

   Hari ini aku mulai menjalani hariku yang baru..
  Bertempat di sebuah pondok pesantren di Garut..
  Aku akan berpisah dengan keluargaku..
  Bagaimanakah kehidupanku selanjutnya..?

     Udara sejuk di pagi hari mulai berhembus melewati jendela asrama lima. Semua santri mulai terbangun. Ditambah lagi Pembina kelas 1A Putri juga ikut membangunkan santri-santri di sana. “Ayoo.. bangun-bangun persiapan ke Mushola.. ayoo..” Bu Lathifah mulai membangunkan santri satu per satu.
     Aku langsung bergegas pergi ke kamar mandi. Hari pertama, kamar mandi terlihat sangat penuh. Bahkan untuk mandi pun harus mengantri terlebih dahulu. Tepat pukul 3 pagi, kamar mandi semakin penuh. Pada saat itu, banyak sekali santri yang mengantri untuk mandi pagi.
     Beberapa lama kemudian, adzan Subuh berkumandang. Semua santri terlihat sudah pergi ke Mushola. Kegiatan selanjutnya, para santri akan pergi ke kelas untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk pertama kalinya.
     Hari itu, semua santri sangat bersemangat mengikuti kegiatan belajar di sana. Ada pula yang nangis karena ingat keluarganya di rumah. Tapi untungnya, hal itu tidak terjadi pada diriku. Jadi aku melewati hari-hari itu seperti biasa.
     Sampai pada akhirnya, hari itu hari ke-5 aku di sana. Tiba-tiba saja aku menangis ketika mengingat kehidupanku yang dulu. Kadang, aku membanding-bandingkannya dengan kehidupan sekarang. Ya, jelaaaaaaasssss… berbedaa sekali, bahkan sangat berbeda! Aku ingat ketika aku sedang menunggu Mama pulang dari kantornya, aku ingat ketika mengobrol bersama Mama, aku ingat saat-saat bersamanya.
      Tiba-tiba, teman asramaku mengerumuniku. Mereka bertanya-tanya. Bahkan saat itu, salah satu temanku yang bisa terbilang dewasa mencoba menenangkanku. “Udah, Ta! Besok kamu pulang aja! Kita juga rasain, kok, apa yang kamu rasakan saat ini!” kata Nissa. Ya, aku sempat berencana libur satu hari itu tak akan pulang ke rumah. Tapi setelah dipikir-pikir lagi sepertinya aku harus pulang. Aku ingin bertemu dengan kehidupanku yang dulu lagi walaupun hanya satu hari.


    Beberapa Bulan Kemudian..   
   
     “Anggita.., aku lihat buku catatan Nahwumu ya?” kata Nurul, teman sebangkuku. Aku yang berada di atas kasur hanya mengangguk saja. Saat itu aku sedang malas bicara. Perasaanku sedang tidak enak. Tapi, perasaan seperti ini sudah biasa, karena sering ku alami.
      Siang itu, asrama lima sedang sepi. Banyak santri-santri yang lebih memilih untuk berkumpul di luar. Saat itu aku lebih memilih menyendiri daripada berkumpul bersama teman-teman. “Oiya, peer shorof!” seruku tiba-tiba. Aku baru teringat kalau nanti sore adalah pelajaran shorof. Ya, gurunya bernama Pak Anton. Ia tinggal di lingkungan pondok. Selain itu, ia juga seorang pembina di kelas putra. Tapi, aku tak tahu beliau membina kelas berapa.
       Aku langsung bergegas mengambil buku shorofku, kemudian kembali ke tempat semulaku. Kebetulan pada saat itu, Syifa, yang berada di samping ranjangku sedang memakan sebuah camilan. Karena sesama muslim, kita harus saling mengingatkan. Jadi, aku ingatkan bahwa ada peer shorof untuk nanti sore. “Hah? Yang bener?” jawab Syifa dengan ekspresi wajah yang lucu. Aku hanya mengangguk, menjawab pertanyaan Syifa. Akhirnya, dia segera bergegas pergi mengambil buku shorof juga dan kembali ke kasurnya.
       Tiba-tiba saja, Erni, temanku yang terkenal akan kehebohannya datang ke dalam asrama sambil berteriak. "Hey.. BEWARE..!! Besookk.. pulaaaaaaaaanggggg..!!" kata Erni. Suara itu memecahkan keheningan. Suasana di asrama menjadi riuh tak menentu. Kali ini topik utama yang dibicarakan adalah tentang kepulangan para santri ke rumah mereka masing-masing. 
       Aku yang sedang berada di atas kasur, langsung berlari ke tempat lemarik berada. Aku langsung berkemas memasukkan barang-barangku ke dalam tas. Setelah itu, aku pun duduk kembali ke atas kasurku, dan mengerjakan tugas-tugas yang belum sempat dikerjakan.(to be continued)(Hilma)

Kamis, 30 Agustus 2012

Love Hime's Story Part 2

Siang itu ketika akan menuju kantin sekolah..
   "Hime?" tanya Vanesha
   "What?"
   "Can you speak..."
   "Ya, aku bisa!"
   "Naah.. gitu dong.. biar ga ribet, hehe.."
   "Ribet kenapa, Nes?"
   "Ya, kan kalo kamu ga bisa pake B.Indonesia aku berarti pake B.Inggris terus dong?"
   "Hehehe.."
Tiba - tiba, Hime tak sengaja menabrak seorang laki - laki yang berlawanan arah.
   " I..am.. sorry.."
   "Hah? Nes, ini temen kamu?" kata laki - laki itu
   "Oh, iya, Dan! Dia anak baru..!"
   "Oh.."
   "Haii.. senang bertemu anda!" balas Hime sambil malu - malu
   "Kamu pindahan dari mana?" tanya Dani, laki - laki itu.
   "Japan.."
   "Hah?"
   "Iyaa.., Dan! Dia pindahan dari Jepang, liat aja ngomong B.Indonesia-nya sedikit ga jelaas..!"
Ketika mereka asyik mengobrol, ternyata Fira melihat mereka dari jendela kelas. Ya, Fira sangat suka sekali kepada Dian, orangnya tinggi, putih, ganteng lagi! Kata anak - anak yang menilai dia. Termasuk Fira, yang berpendapat sama dengan yang lainnya. Pantas saja kalo Fira mempunyai rasa cemburu dan marah ketika ada yang mendekati Dani. Salah satunya Hime!
    "Waah.. anak baru ituu.. ternyataa.. hmm.. benar saja! Jangan sampai dia dekat dengan Dani!" tekad Fira dalam hatinya

Follow : @Hilma_Alyaa
<to be continued>

About Me!

FOLLOW ME!

Twitter : @Hilma_Alyaa
Facebook : https://www.facebook.com/hilmaalyaanbar
Blog : hilmaalya@blogspot.com

Kamis, 26 Juli 2012

Photos Cute..!!

Bear Cute Doll..!! >>>

<<< Bear Sleaaap..! Cutee..!!

                                                      Loveeee.. Loveee Purplee.. Cutee..!!
                                                                 Flowers Purple Cute!!

Senin, 09 Juli 2012

Love Hime's Story

Pagi ini, Hime akan pergi ke sekolah barunya. Ya, ia murid yang blasteran Jepang dan China. Tapi, ia tinggal bersama ibunya di Indonesia. Memang ibunya asli orang Indonesia, sedangkan ayahnya asli orang Jepang yang keturunan Chini.
Sesampainya di sekolah, semua murid di sana langsung berpaling kepada Hime. Mungkin mereka berfikir ada orang luar Indonesia yang akan sekolah di sana. Tiba - tiba saja, ada seorang murid menghampiri Hime dan menyapanya.
  "Hi! What is your name?" kata salah seorang murid itu
  "Hi! Emh.. my name is Hime.." kata Hime sambil tersenyum manis
Murid - murid makin banyak saja berkumpul di sana. Bunyi bel memecahkan keheningan di sana. Semua murid yang berkumpul di sana langsung bubar dan pergi ke kelasnya masing - masing. Akhirnya Hime pun bisa berjalan ke kelasnya.
Sesampai di kelas, ia bertemu lagi dengan orang yang menyapanya tadi. Rambutnya panjang dan tidak diikat sama sekali, walaupun memakai kacamata. Dan.. ya benar! Dia menyapa Hime lagi!
   "Hey.. you! Will you school here?"
   "Ya.."
   "Ow.. Where do you come from?"
   "I come from Japan :)"
   "Ow.. Very amazing..!"
   "Hah? Why?"
   "Nothing.."
Tiba - tiba seorang murid perempuan menghampiri Hime.
   "Heh.. Lo so ngomong pake B.Inggris ajaa.." kata orang itu
   "Fir, udah dia murid pindahan dari Jepang!" kata Vanesha, orang yang pertama kali menyapa Hime
   "What? Really? I am not belive!"
   "Bener ko, Fir!"
   "Ya, Hi..! I am student from Japan."




@Hilma_RyNisa
<to be continued>

Senin, 25 Juni 2012

Cara Membuat Tema Sendiri

Caranya mudah, kok! Kalian langsung aja ketik website-nya, yaitu www.ownskin.com. Untuk membuat temanya kalian harus mendaftar terlibih dahulu. Kemudian, barulah setelah itu anda bisa membuat tema tersebut. Selain itu banyak juga tema tema unik di sana yang bisa anda download di sana.

Mudah - mudahan bisa bermanfaat bagi pembaca blog ini. Sekian dan terimakasih :)

Selasa, 13 Maret 2012

Makan Siang Mikha

Hari ini Mikha pergi ke sekolah seperti biasanya. Ia sangat bersemangat pagi hari ini. Setiba di sekolah, ia langsung pergi ke dalam kelas lalu menyimpan tasnya. Setelah itu, ia segera pergi ke kantin. Tadi pagi ia tidak sempat sarapan karena terburu - buru. Ketika sampai di kantin, Mikha segera mengambil uang jajannya dari saku seragamnya.
   "Loh.., ko tidak ada..?!" kata Mikha
Ternyata uang jajannya tak ada di saku seragam Mikha. Ia berusaha untuk mengingat uang itu. Tak lama kemudian, Mikha baru sadar bahwa uangnya tertinggal di meja belajarnya. Akhirnya, Mikha terpaksa tidak jajan di sekolah.
Sepulang sekolah, Mikha terlihat terburu-buru pergi ke rumahnya. Ia sangat lapar sekali, sejak pagi belum ada sesuap nasi yang dimakannya. Ia terlihat ingin sekali segera sampai rumah, agar ia bisa melahap makanan di sana.
Setibanya di rumah, Mikha segera mengetuk pintu, ia terlihat kelaparan sekali. Upss.., ternyata di rumah tak ada siapa-siapa. Akan tetapi Mikha tahu sendiri, kalau anggota keluarganya pergi, pasti pintu rumahnya selalu disimpan di bawah pot bunga atau disimpan di tempat persembunyian lainnya. Setelah menemukan kunci rumahnya, Mikha segera membuka pintu rumahnya. Ia segera masuk lalu pergi ke dapur. Wajahnya sedih sekali ketika melihat keadaan dapur rumahnya. Tak ada satu makanan pun yang ada di dapur itu. Akan tetapi, Mikha menemukan sebuah kertas di kulkas. Ternyata itu sebuah pesan dari ibunya. Mikha segera membacanya dengan perlahan.
  "Mikha sayang.., ibu pergi dulu ke rumah nenek. Katanya ada Paman Roy yang baru datang dari Jepang. Ibu harus menemuinya. Maaf ya, Mikha, ibu tak menunggumu pulang sekolah. Ibu juga terburu-buru pergi, jadi ibu tak memasak untukmu. Kalau mau kamu masak sendiri, ya. Ibu."
Mikha sedih sekali. Akan tetapi ada benarnya juga kata ibu, bahwa sebaiknya Mikha memasak makanannya sendiri. Akhirnya, Mikha pun segera mengambil bahan-bahan yang akan dimasaknya.
Tak lama kemudian, Mikha pun selesai memasak. Ia tak sabar untuk memakan makanan hasil masakannya sendiri. Walaupun rasanya tak seperti buatan ibu, ia tetap melahap makanannya dengan lahap.(tamat).